AWAS..!! BEREDAR VAKSIN PALSU.. APA DAMPAK..BAGI KESEHATAN BAGI GENERASI BANGSA INI..??

http://sindotrend.blogspot.co.id/
Fenomena munculnya penyakit tertentu dan diatasi dengan vaksin membuka lahan baru bisnis gelap di dunia medis. Yakni menjual vaksin palsu untuk mendapat keuntungan berlipat-lipat.

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bergerak cepat setelah mendapatkan informasi bahwa Bareskrim Mabes Polri telah membongkar peredaran vaksin palsu untuk bayi di bawah tiga tahun (Batita) di wilayah setempat.

"Kami sudah koordinasi dengan Polres Bekasi dan Badan POM dan membentuk untuk menyelidiki dugaan vaksin palsu yang sudah beredar," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tety Manurung, Kamis (23/6).

Menurut dia, tim akan mengecek ke sejumlah klinik maupun sejumlah tempat guna mengecek vaksin seperti campak, polio, BCG, tetanus, dan hepatitis B. Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai vaksin palsu tersebut.

"Puskesmas, RSUD Kota Bekasi, Klinik dan Balai Pengobatan harus waspada, dengan memilih distributor resmi seperi Bio Farma," katanya.

Adapun ciri-ciri fisik vaksin palsu yang dapat diketahui oleh masyarakat antara lain, kemasan yang terlihat lebih kasar, nomor batch (kode produksi) tidak terlihat jelas dan rubber stopper (tutup viral) ada perbedaan warna dengan aslinya.

"Untuk mengetahui perbedaan vaksin asli dan palsu secara akurat dapat diketahui melalui uji laboratorium," kata Kepala UPTD POM Dinkes Kota Bekasi, Ansori.

Sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri telah menggerebek lokasi penjualan vaksin palsu di Jatibening (Pondokgede), Kemang Regency (Bekasi Selatan) dan Jalan Serma Hasyim (Tambun Utara) pada 16 Juni lalu. Sejumlah vaksin yang dipalsukan adalah vaksin campak, polio, BCG, tetanus, dan hepatitis B. Dsf



Lika-liku Vaksin Palsu dan Dampaknya Bagi Kesehatan Anak

Penggeledahan yang dilakukan penyidik berhasil mengamankan barang bukti, yakni 195 saset hepatitis B, 221 botol vaksin polio, dan 55 vaksin antisnake.

http://sindotrend.blogspot.co.id/

Pekerja kesehatan memvaksinasi seorang anak Indonesia pada akhir Februari 2007, di Jakarta. Vaksin itu merupakan bagian dari kampanye melawan campak. Menurut data, campak membunuh 30.000 anak di Indonesia per tahunnya. | Dimas Ardian/Getty Images (Foto: Thinkstock)

Vaksin merupakan bahan antigenik yang sangat bermanfaaat memperkuat sistem imun terhadap suatu penyakit. Baik untuk orang dewasa atau lebih seringnya ditujukan pada anak-anak. Namun, bagaimana jika ternyata vaksin yang anak-anak terima adalah vaksin palsu? mengingat penyidik dari Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri berhasil membongkar sindikat pemalsu vaksin untuk balita.
Penggeledahan yang dilakukan penyidik berhasil mengamankan barang bukti, yakni 195 saset hepatitis B, 221 botol vaksin polio, 55 vaksin antisnake, dan sejumlah dokumen penjualan vaksin.
Sudah lama beredar
"Dari pengakuan para pelaku, vaksin palsu sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Sejak kapannya, yaitu sejak 2003," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Agung Setya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Sampai saat ini, penyidik baru menemukan barang bukti vaksin palsu di tiga daerah, yakni Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Berdasarkan penggeledahan dan pemeriksaan oleh kepolisian, para pelaku menggunakan cairan antitetanus dicampur dengan cairan infus sebagai bahan dasar vaksin palsu tersebut.
"Zat dasarnya dua itu. Cairan infus dan antitetanus. Dia campur, lalu dimasukkan ke dalam botol bekas. Untuk seperti sempurna, ada alat pengemasan dan diberikan label palsu juga. Setelah itu, baru didistribusikan," ujar Agung.
Vaksin ternyata juga tidak dibuat di laboratorium yang higienis, melainkan di sebuah gudang yang diubah menjadi tempat peracikan vaksin.
Dampak anak yang mendapat vaksin palsu
Penyelidikan ini dimulai berdasarkan banyaknya laporan anak yang mengalami gangguan kondisi kesehatannya setelah diberikan imunisasi atau vaksin di beberapa puskesmas daerah. Penyelidik pun mulai menganalisis hal ini.
Terlepas dari kasus kriminal yang dilakukan sindikat. Apa sebenarnya dampak vaksin palsu ini bagi anak ? Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD mengungkapkan, risiko terberat adalah anak akan terkena infeksi. Pembuatan vaksin palsu yang tidak steril dan tidak mengikuti prosedur seperti pembuatan vaksin asli tentu akan menimbulkan banyak kuman dan menyebabkan infeksi.
Gejala infeksi tersebut antara lain demam tinggi disertai laju nadi cepat, sesak napas, dan anak sulit makan. Jika anak hanya demam saja setelah divaksin, orangtua tak perlu khawatir, karena beberapa vaksin memang bisa membuat anak demam.
Menurut Dirga, jika terakhir kali vaksinasi pada dua minggu lalu dan tidak muncul gejala tersebut, kemungkinan besar anak tidak terkena infeksi.
Orang tua mesti vaksin anak ulang
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan bahwa anak yang mendapat vaksin palsu seharusnya kembali diimunisasi. Sebab, mereka yang mendapat vaksin palsu tentu tidak mendapat manfaat kebal terhadap suatu penyakit.
"Harus divaksin ulang. Kalau ini isinya hanya cairan, tentu tidak berfungsi sama sekali. Jadi, kita berikan ulang pada mereka," kata Nila dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Hasil penyelidikan sementara, vaksin palsu berisi cairan dan antibiotik yang kadarnya sangat sedikit. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Aman Pulungan, SpA mengungkapkan, kerugian terbesar jika mendapat vaksin palsu adalah tidak kebal.

http://sindotrend.blogspot.co.id/
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar