Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta memastikan Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 diikuti oleh tiga pasangan bakal calon. Ketiga
pasangan tersebut, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang
diusung oleh PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem; Agus Yudhoyono-Sylviana Murni
diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Anies Baswedan-Sandiaga Uno
diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.
Sepengamatan merdeka.com, saat ketiganya mendaftar ke KPU
DKI, ada tiga perbedaan yang cukup menonjol. Pertama, terkait kedatangan para
pendukung maupun pendamping dari partai politik yang mengusung mereka. Saat
kedatangan Ahok dan Djarot pada pendaftaran hari pertama, Senin (23/9)
pendukung mereka terlihat paling banyak datang.
Sementara, pendamping mereka juga paling banyak yang datang
ke Gedung KPU DKI yang terletak di Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat. Tak
tanggung-tanggung, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung mendampingi
Ahok dan Djarot mendaftar. Presiden kelima Indonesia itu bahkan memberikan
pernyataan ke awak media.
Saat pasangan Agus-Sylviana mendaftar dapat dikatakan para
pendukung yang datang tak terlalu ramai. Agus terlihat hadir dengan didampingi
istrinya, Annisa Pohan. Namun, Sylviana terlihat tak didampingi suami. Ketua
umum dari empat partai pengusung tak ada satupun yang hadir.
Usai berselang sekitar setengah jam setelah Agus dan
Sylviana mendaftar, giliran Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang mendaftar.
Para pendukung mereka yang datang sangat sepi.
Perwakilan dari partai politik pengusung mereka juga tak
terlalu ramai mendaftarkan jagoannya ini. Selain pimpinan dari DPD partai
masing-masing, terlihat hanya Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang ikut
mengantarkan pasangan yang paling terakhir dideklarasikan ini. Menariknya,
hanya Anies dan Sandiaga yang lengkap membawa pasangan hidupnya.
Kostum saat mendaftar ke KPU DKI, ketiga pasangan ini juga
berbeda. Ahok dan Djarot datang kompak dengan mengenakan kemeja kotak-kotak,
meski motifnya berbeda, kemeja kotak-kotak ini mengingatkan dengan ciri khas
Jokowi dan Ahok saat Pilkada DKI 2012. Ahok juga mengakui dipilihnya kostum
kemeja kotak-kotak untuk dapat mengulang kesuksesan Pilkada DKI 2012.
Putra sulung SBY, Agus lebih memilih mendaftar dengan
mengenakan pakaian khas orang Betawi. Kemeja putih, sarung yang dilingkarkan di
leher dan peci menjadi kostum peraih Adhi Makayasa ini. Sylviana pun
menyesuaikan dengan memilih mengenakan kebaya berwarna senada dengan Agus,
yaitu putih.
Anies dan Sandiaga tak jauh berbeda dengan Agus, keduanya
juga mengenakan pakaian khas Betawi, bedanya mereka tak mengenakan peci.
Perbedaan ada pula dari faktor berkas pendaftaran. Pasangan
Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga sama-sama menyerahkan persyaratan yang
lengkap. Hanya pasangan Ahok dan Djarot yang saat mendaftar memiliki kekurangan
satu formulir, yaitu formulir B4 KWK yang berisi pernyataan partai politik
pengusung terkait dengan kesesuaian visi, misi dan program. Kekurangan tersebut
baru dipenuhi oleh pasangan Ahok dan Djarot, Jumat (23/9) siang.
Selain itu, hanya pasangan Agus dan Sylviana yang enggan
memberikan keterangan pers usai mendaftar. Padahal, keterangan pers usai
mendaftar merupakan salah satu agenda yang disusun oleh KPU DKI. Mereka lebih
memilih menggelar di Wisma Proklamasi. Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga berkenan
memberikan keterangan pers ke awak media.
0 komentar:
Posting Komentar