Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan negara-negara
terjangkit virus Zika untuk melakukan praktik seks yang aman atau bahkan tidak
berhubungan intim sama sekali selama setidaknya enam bulan. Hal ini disarankan
untuk mencegah menyebarnya virus tersebut.
“WHO menganjurkan warga di negara yang saat ini banyak kasus
virus Zika, seperti Singapura untuk tidak berhubungan intim atau setidaknya
melakukan praktik hubungan badan yang aman dengan menggunakan alat
kontrasepsi,” seperti dikutip dari pernyataan lembaga tersebut, dilansir dari
Asia Correspondent, Kamis (8/9).
Pedoman ini dikeluarkan pada 6 September, guna mencegah
merebaknya wabah virus ini. Larangan ini juga diberikan untuk para pelancong
yang tengah melakukan perjalanan ke negara dengan banyak kasus Zika.
Juni lalu WHO menyarankan, pria sebaiknya menghindari seks
atau menggunakan alat pelindung selama paling cepat delapan pekan setelah
mengunjungi tempat-tempat terjangkit virus Zika. Organisasi kesehatan ini
mengatakan rute transmisi utama Zika adalah melalui nyamuk Aedes Aegypti.
Meski demikian, bukti menunjukkan penularan virus Zika juga
bisa melalui hubungan intim dengan mereka yang terjangkit.
Dari ulasan WHO baru-baru ini, bukti penularan virus Zika
mencakup transmisi seksual laki-laki tanpa gejala kepada wanita. Virus ini bisa
menular lewat air mani.
“Berdasarkan bukti baru-baru ini, waktu untuk berhubungan
seks yang aman bagi para laki-laki diperpanjang dari delapan minggu ke enam
bulan. Hal ini untuk mencegah transmisi virus Zika,” ujar WHO.
“Ini adalah jangka waktu yang sama dengan yang dianjurkan
bagi para lelaki dengan gejala terinfeksi virus itu,” sambung organisasi
tersebut.
Sementara itu, di Singapura ratusan orang terjangkit virus
Zika, salah seorang di antaranya adalah warga negara Indonesia. Perempuan
berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) itu disebut hanya memiliki gejala
ringan, dan kini sudah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit.
http://sindotrend.blogspot.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar