Politisi PDI Perjuangan Junimart Girsang kembali melempar bola panas terkait Teman Ahok. Junimart Girsang menyebutkan, hari ini, Rabu (22/6/2016) akan ada berita mengejutkan soal aliran dana ke Teman Ahok sebesar Rp 30 miliar.
Hal itu disampaikan Junimart Girsang dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One yang dipandu Karni Ilyas, Selasa malam (21/6/2016).
“Sekarang jam 11 (pukul 23.00 WIB), dalam hitungan 14 jam, akan ada berita baru, dari internal Teman Ahok sendiri,” ujar Junimart.
Junimart Girsang mengatakan, informasi itu dia dapat dari seseorang yang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya menerima laporan ini sudah berkali-kali. Nara sumber saya ini suatu hari akan dibuka, dia sudah diperiksa KPK,” tambah Junimart.
Karni Ilyas lantas memotong pernyataan Junimart Girsang dengan menyebutkan bahwa sah-sah saja aliran dana dari pihak swasta ke swasta yang bukan pejabat publik.
Namun, Junimart Girsang kembali menegaskan bahwa dana itu pasti ada kaitannya dengan Ahok. Sebab, Teman Ahok merupakan gerakan politik yang menguntungkan Ahok.
Dugaan aliran dana Rp 30 Miliar dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta ke Teman Ahok pertama kali disampaikan Junimart Girsang dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu pekan lalu.
“Kami mendapat info, ada dana pengembang reklamasi Rp 30 miliar untuk Teman Ahok melalui Sunny dan Cyrus. Saya tidak tahu apakah KPK telah melakukan pemeriksaan pada Sunny atau Cyrus,” ujar Junimart Girsang.
Ketua KPK Agus Rahardjo menjawab pertanyaan Junimart dengan menyatakan KPK akan menerbitkan surat penyelidikan perkara itu. “Kelihatannya ada yang cukup besar dan perlu waktu cukup lama,” ujar Agus.
Informasi itulah yang kemudian ditindaklanjuti Majalah Tempo dengan melakukan investigasi. Tempo membongkar aliran dana Rp 30 miliar ke Teman Ahok lewat laporan investigasi berjudul, ““Duit Reklamasi untuk Teman-Teman Ahok.”
Teman Ahok sendiri sudah berkali-kali membantah kabar tersebut. Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo mengatakan, kalau ada uang panas sebesar Rp 30 miliar, maka dia tidak lagi mengendarai sepeda motor dalam beraktivitas sehari-hari.
“Kalau dapat Rp 30 miliar kami tidak naik motor, kami beli satu gerbong kereta. Kami tidak mungkin lah begitu (terima suap),” ujarnya di sela penghitungan satu juta KTP dukungan untuk Ahok di markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, Minggu (19/6).
Meski begitu, Singgih mengaku memang ada dana sumbangan yang diterima Teman Ahok sebesar Rp 5 miliar. Namun, dia memastikan bahwa sumbangan itu berasal dari relawan.
“Ini sumbangan dari teman-teman semuanya, total sumbangan Rp 5 miliar. Jangan pernah fitnah kami. Kami marah dengan fitnah yang dilayangkan,” jelasnya.[pojoksatu]
0 komentar:
Posting Komentar