Lagi bikin ice coffee di dapur, kaget lihat TV pas berita
tengah malam ada tulisan di titel nya JK Bisnis!
“Haa..pak JK bikin bisnis di Jepang!!”
“JK siapa sih?” bingung mulai gedein suara TV.
“Hadeeh, itu loh pa wakil presideeen Indonesiaaaa!!”
“Haaa, nanni ittenno…ngomong apaan sih, ini JK bukan nama
orang, Joshi Koko alias anak SMA tauk…*sambil liatin muka saya takjub gak
pinter-pinter*
“Ohh..kirain pak JK buka bisnis di Jepun…” hahaha..”Geseran
pa, sekarang memangnya pada bisnis apaan anak-anak SMA Jepun ?” sambil nyari
posisi enak duduk empet empetan.
Titel gede-gede tertulis dilayar TV, JK Bisnis! Yang ternyata mempunyai makna
anak-anak SMA yang kerja paruh waktu menjajakan jasanya.
Nah, menjual jasanya itu loh yang bener bener mencengangkan.
Karena apa yang mereka kerjakan itu ternyata bener-bener menjijikan. Saya jadi
inget kalau dulu berita tentang ini juga pernah saya tulis di Kompasiana, dan
ternyata masalah bisnis terselubung ini kembali merebak dan mungkin karena
demand yang masih banyak terutama dari para lelaki kesepian makanya gak
mati-matinya deh bisnis jual jasa yang melibatkan anak-anak SMA ini gak kunjung
padam.
Dalam berita itu diceritakan kalau seorang ojisan, bapak
ditangkap karena membuka bisnis konsultan yang ternyata hanya kedok semata.
Biro jasa konsultasi dimana yang jadi konselornya itu bukan psikolog tapi para
pelajar SMA. Lucunya yang dateeng itu semua para cowok.
Nanti, pengunjung yang akan berkonsultasi akan di suruh
masuk ke dalam kamar dan di sana sudah ada papa san (owner) yang akan
menawarkan cewek cewek SMA yang harus dipilih.
Setelah memilih anak SMA, maka pelanggan akan ditawarkan menu (jasa) apa
yang akan mereka ambil, nah jasa-jasa yang ditawarkan ini yang bikin saya
geleng-geleng kepala.
1. Ajak jalan-jalan
Apabila pelanggan mengambil jasa ini, maka anak-anak SMA ini
akan menemani mereka jalan-jalan. Jalan-jalannya itu bisa ke Game Center, ke
taman, nonton bioskop, makan di restoran atau ke HOTEL!! Biaya jalan-jalan itu sekitar 8000 yen perjam
(1 yen 120rph) . Untuk yang mau diajak
ke hotel katanya itu case by case, maksudnya tidak semua anak-anak SMA ini yang
sudi untuk di ajak ke hotel, biasanya ada deal khusus dari customer, dan kalau
anak SMA nya oke, ya bisa berlanjut sampai ke sana.
2. Di peluk
Jual jasa pelukan ini bener-bener super aneh bin ajaib.
GImana gak aneh wong cuma di peluk 1 menit saja para customernya mau loh
membayar sebesar 1000 yen!! ard 120rb rph. Bagi pelanggan yang mau menggunakan
jasa pelukan ini akan disediakan kamar khusus. nah dikamar sana sudah
disediakan tuh bantal dan gelaran karpet untuk glesoran, karena di dalam ada
juga pilihan jasa pijat. Katanya, resiko yang paling besar bagi anak-anak SMA
ini adalah kalau sudah customer memilih jasa ini. Ya, gimana gak big risk, wong
cuma berdua di kamar, peluk-pelukan atau elus-elusan, makanya banyak yang
akhirnya customer merayu untuk melakukan yang lebih jauh keluar dari pelayanan
jasa yang ditawarkan.
3. Bikin Origami
Baru tahu saya ada jual jasa bikin origami dikalangan
anak-anak SMA ini. Nah, karena baru kemarin ini anak-anak saya belajar origami
bareng sama anak-anak sekolah di Indonesia, kok ya saya jadi deg-degan sih pas
denger kata origami jadi ajang bisnis beginian. Maksud bisnis ini apa tho ya.
Dan ternyata, ckckck ampun deh parah banget sekaligus menjijikan. Kenapa?
karena maksudnya adalah para pelanggan bisa ngintip isi rok anak-anak SMA ini
saat mereka pura-pura sedang asyik bikin origami!! Oh My God!!…apa pulaa ini??
Edan.
Di TV diceritakan, dimana seorang wartawan menyamar menjadi
customer jasa anak-anak SMA ini. Walau disamarkan mukanya, tapi terlihat
penampakan anak-anak yang masih belia yang pakai rok SMA yang super pendek.
Digalilah informasi dari anak-anak SMA ini yang kebanyakan ngakunya berumur
17-18 tahun. Mereka menjual jasa ini setelah pulang sekolah.
Dan katanya hasil kerja mereka cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup serta untuk membayar uang sekolahnya. Anak-anak SMA ini memang
terlihat mandiri sampai bisa terlepas dari tanggungan orang tuanya, bahkan ada
yang bisa sewa apartemen sendiri. Biasanya orang tuanya tidak tahu kalau
anak-anaknya melakukan bisnis jual jasa untuk para laki-laki yang kesepian.
Ketika ditanya kenapa pilih pekerjaan ini? banyak yang
bilang terpaksa karena butuh uang. Ada juga yang sudah keenakan mendapat uang
banyak tanpa perlu capek-capek keluar keringat. Ya iyalah bisa dibandingkan
kalau mereka harus kerja arubaito di restoran yang perjamnya hanya 900-1000 yen
perjam menjadi waitress atau tukang masak, dengan kerjaan yang hanya ngajak
jalan-jalan saja yang bisa di bayar sampai 8000 yen/jamnya, beda sekali bukan?
atau peluk-pelukan yang hitungannya permenit, bayangkan saja 5 menit dipeluk
mereka sudah mengantongi 5000 yen. Makanya gak heran, banyak anak-anak SMA ini
yang mengambil jalan pintas untuk menekuni pekerjaan sampingan ini dan bisa
berlangsung cukup lama.
Kenapa sih masalah ini gak kunjung selesai, sekali di grebek
nanti nongol lagi. Kalau saya pribadi sih gak heran? Apalagi kalau lihat
suasana di Jepang khususnya diperkotaan. Untuk daerah saya saja yang
dipinggiran kota, sudah begitu individualis, banyaknya orang-orang yang tinggal
di apartemen membuat kita sesama penghuni jadi minim sekali interaksi. Bagi
laki-laki yang sudah berumah tangga tentu sudah sibuk dengan keluarganya, tapi
bagi yang belum ada keluarga?
Dulu pernah dibahas juga di TV Jepang tentang cowok-cowok
Jepang yang suka berdiam sepanjang hari di rumah, mereka takut untuk
berinteraksi dengan masyarakat diluar, ada yang hanya berkutat depan komputer, hanya mau bergaul dengan
dunia animasinya. Ada juga yang takut untuk menjalin hubungan dengan wanita
karena pernah ada penolakan jadi selalu bersembunyi di balik tokoh-tokoh idol
atau karakter anime yang jadi pujaannya.
Bagi yang menetap di Jepang, sudah bukan hal yang aneh lagi
mendengar banyak kasus orang-orang yang
seperti punya dunia sendiri itu, dan kalaupun mereka mau keluar untuk
berinteraksi cara yang paling aman dari penolakan adalah membeli jasa seperti
ini. Ya, paling aman dan gak mungkin di tolak lah, wong mereka adalah customer
kok ya, dan customer tentulah seorang raja.
Kadang suka kasihan juga dengan cowok-cowok kesepian ini,
harusnya mereka gak perlu sampe keluarin uang banyak untuk hanya mendapatkan
teman jalan atau teman bicara. Harusnya mereka lebih percaya diri akan
kemampuannya berinteraksi. Tapi kenyataannya, banyak orang-orang kesepian di
Jepang, yang pelariannya ya kembali lagi
kepada para penjual jasa seperti ini.
http://sindotrend.blogspot.co.id/
http://sindotrend.blogspot.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar