Datangnya kiamat tak bisa disangkal, mengingat
sudah banyak sekali prediksi dari ilmuwan-ilmuwan dunia akan segera datangnya
hari akhir tersebut. Sesuai bayangan tiap orang, hari kiamat juga diprediksi
berupa hancurnya alam semesta dikarenakan beberapa hal yang bisa dijelaskan
dengan sangat detil oleh bidang ilmu fisika.
Namun dikala hal tersebut terjadi, kita masih belum tahu apa
yang akan terjadi di sekitar kita. Bahkan prediksi dari para ilmuwan pun
bermunculan jikalau manusia bahkan tak akan sanggup bertahan hingga saat itu
terjadi dan peradaban akan hilang terlebih dulu.
Ilmuwan pun akhirnya berandai-andai tentang apa yang bisa
kita ketahui ketika hari kiamat tersebut tiba. Mungkin kita tak mengalaminya,
namun beberapa penjelasan ini akan memberikan Anda gambaran bagaimana realita
yang terjadi di depan kita ketika hari kiamat terjadi.
1.Tak ada bintang yang muncul di langit
'Membesarnya' alam semesta ini nanti akan melebihi batas
horison kosmologis, yang tentu tak bisa kita raih karena perbedaan dalam hal
kecepatan bergerak ruang dan waktu. Terlebih lagi 'dark energy' mempercepat
pergerakan ini.
Hal ini nantinya membuat tak akan ada apa-apa di galaksi
kita karena sudah melewati batasan horison kosmologis tersebut. Tak akan ada
lagi bintang, planet lain, atau apapun karena langit akan kosong. Mungkin
seperti inilah gambaran akhir dari dunia.
2.Matahari akan jadi bintang dwarf hitam
Saat ini, alam semesta memiliki banyak sekali
tipe bintang. Mulai dari bintang dwarf merah yang memendarkan cahaya merah,
hingga dwarf putih yang seringkali kita lihat di langit. Namun ternyata ada
juga bintang mati, yang terbentuk dari materi-materi yang telah hancur, dan
disatukan oleh efek kuantum.
Saat ini, para astronom masih berasumsi bahwa bintang dwarf
putih tidak akan pernah mati. Namun sebenarnya hal itu tidak melulu benar,
karena sebenarnya bintang dwarf putih hanya memiliki 'harapan hidup' yang
hampir tak terbatas, hingga alam semesta pun tak akan ikut 'membunuh' bintang
ini. Namun hal ini tentu juga akan terjadi.
Matahari yang juga merupakan bintang, tak luput dari hal
ini. Di masa depan yang masih sangat jauh, matahari akan makin kehilangan
lapisannya sedikit demi sedikit, dan akan menjadi bintang dwarf putih saja. Dan
ketika akhir dunia terjadi, matahari akan 'mendingin' dan mati.
Jika hal tersebut terjadi, matahari akan jadi bintang dwarf
hitam. Bintang ini adalah bintang yang sangat 'dingin' hingga tak akan bisa
kita lihat dengan mata manusia biasa.
3.Black hole akan mendominasi alam semesta
Di ratusan milyar tahun setelah Big Bang, jika
peradaban manusia masih ada di saat tersebut, manusia tak akan bisa bertahan.
Hal ini dikarenakan menurut prediksi para astronom, nukleon akan rusak dan
setiap proton dan neutron di alam semesta ini akan hilang. Tubuh kita dan semua
objek di alam semesta ini terbuat dari nukleon, yang tentau tak akan bertahan
hingga titik ini.
Serta jika nukleon sudah 'hilang,' partikel sub-atomik yang
tersisa hanyalah elektron dan positron. Dua partikel inilah yang jadi 'bahan
bakar' dari lubang hitam atau black hole. Dengan ini, nantinya lubang hitamlah
yang akan mendominasi alam semesta. Selain itu, lubang hitam ini akan
memancarkan partikelnya sendiri, dan akan mengisi lagi alam semesta dengan
foton dan graviton hipotetikal.
4.Segala sesuatu akan berjalan sangat-sangat lambat, bahkan
untuk berpikir
Dalam hal ini, kemungkinan alam semesta, tata surya serta
kehidupan mungkin akan terjadi lagi yang akan terbentuk dari partikel yang
tersisa.
Namun karena partikel pembentuknya sangat sederhana dan
belum terbentuk apapun, segalanya akan berjalan lambat. Para ilmuwan
memprediksi jika sudah ada makhluk hidup di era tersebut, untuk membuat sebuah
pemikiran saja butuh waktu milyaran tahun.
5.Kemungkinan munculnya jalan keluar dari kehancuran
Kemungkinan terbesar untuk hal ini adalah menggunakan lubang
hitam sebagai 'gerbang' untuk mencari kehidupan lain. Memang lubang hitam masih
merupakan misteri. Namun para ilmuwan sangat optimis terhadap kemungkinan
manusia memanfaatkannya. Salah satu yang getol adalah Stephen Hawking.
Meski demikian, teori modern menyebutkan bahwa batasan
lubang hitam adalah sebuah misteri yang belum terpecahkan. Para ilmuwan hanya
mengetahui bahwa jika kita melewati 'gerbang' tersebut, kita tak akan kembali
lagi. Teori populer di dunia fisika ini pun masih belum bisa dibantah, dan hal
ini masih terus jadi misteri hingga saat tersebut tiba.
http://sindotrend.blogspot.co.id/
http://sindotrend.blogspot.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar