Kelakuan sejumlah warga ini memang tak patut di tiru.
Bukannya ikut berduka atas musibah yang melanda korban banjir bandang di Garut,
Jawa Barat, mereka malah asyik berfoto selfie di lokasi bencana.
Komandan Posko Penanggulangan Bencana Garut, Letkol Arm
Setyo Hani Susanto menceritakan, selama tanggap darurat ada banyak masyarakat
bahkan mengatasnamakan kelompok atau organisasi berfoto bersama dengan latar
belakang daerah terdampak banjir.
"Foto-foto selfie dengan membawa 15 orang,
background-nya ada kami (petugas) di lokasi bencana. Itu menyakiti perasaan
yang menjadi korban," kata Setyo, Minggu (25/9). Dikutip dari Antara.
Dia menambahkan masyarakat yang datang ke lokasi banjir itu
sebagian hanya menonton, ada juga menyerahkan bantuan langsung kepada korban.
Namun anehnya setelah menyerahkan bantuan, kelompok orang
tersebut berfoto bersama kemudian teriak-teriak.
"Foto-foto lalu teriak-teriak. Saya dokumentasikan itu.
Saya sendiri saja (lokasi banjir) tidak mau memperlihatkan gigi saya
(senyum)," kata Setyo juga menjabat sebagai Komandan Kodim 0611 Garut.
Beberapa lokasi banjir banyak warga secara perorangan maupun
bergerombol mengatasnamakan organisasi atau unsur orang penting datang untuk
melihat kondisi pasca banjir.
Seperti di lokasi banjir Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong
Kidul ada sekelompok perempuan datang untuk memberi bantuan kepada korban
banjir.
Setelah menyerahkan bantuan, mereka berfoto bersama dengan
gaya ceria berikut latar belakangnya lokasi bencana banjir.
Selain itu, banyak juga komunitas kendaraan mobil mewah
dengan jumlah banyak masuk ke titik lokasi banjir di Cimacan.
Komunitas mobil mewah itu datang sambil menyalakan sirine
ketika mau memasuki kawasan lokasi yang terkena dampak banjir.
Sementara itu, lokasi banjir di Cimacan banyak rumah yang
rusak dan berlumpur.
Petugas gabungan dan sukarelawan masih melakukan pembersihan
dan membantu warga untuk membersihkan rumahnya.
Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) mengimbau
masyarakat jangan ber-selfie di lokasi bencana banjir bandang.
"Harap diingatakan atau ditegur bagi masyarakat yang
hanya selfie-selfie, mari kita jaga perasaan korban yang terkena bencana,"
kata Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua dalam pesan tertulis.
Menurut dia lokasi banjir bandang di Garut terkesan dianggap
sebagai tempat wisata bencana oleh masyarakat bukan korban bencana.
"Jangan kejadian musibah ini dijadikan wisata
bencana," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar